1. Segmentasi Pasar
adalah usaha untuk mengelompokkan pasar,
dari pasar yang bersifat heterogen menjadi bagian-bagian pasar yang memiliki
sifat yang homogen (Gitosudarno, 2008)
Untuk menentukan segmentasi dapat dilihat
dari beberapa segmen, yaitu berdasarkan geografis, demografis, geo-demografis,
psikografis,
- Secara Geografis : Negara, Pulau,
Propinsi, Kota dan desa
- Secara Demografis : Usia, Jenis
kelamin, Pekerjaan, Penghasilan, Pendidikan, Status (sudah menikah/belum)
- Secara Geo-Demografis : Remaja
kota, kawasan elite.
- Secara Psikografis (Life style) :
dilihat dari karakternya (ekstrofert/introfert) dan kebiasaan sehari-hari.
Dalam menjalakan segmentasi perlu
dilakukan secara efektif agar tercipta segment yang benar. Berikut Segmentasi
pasar yang efektif :
- Measurability, yaitu adanya data-data mengenai
sifat-sifat konsumen.
- Accessbility, yaitu pencapaian yang diperoleh perusahaan
secara efektif dengan mencakup pada segmen yang tertuju.
- Substantiality, tingkat dimana perusahaan
mendapatkan keuntungan jangka panjang dilihat dari permintaan konsumen
yang terus menerus.
- Actionability, suatu aksi atau tindakan yang
direncanakan untuk mendapatkan hati konsumen.
2. Targeting
Merupakan proses memilih sasaran atau
target pasar, dari target yang heterogen menjadi homogen. Biasanya dlakukan
dengan mengevaluasi dari segmen pasar. Mulai dari umur hingga status sosialnya.
Pemilihan target marketing harus dipilih
tepat sasaran, dari mulai usia, kebiasaan. Pemilihan target market, menurut
Kotler, 2003, dalam menetapkan target market perushaan dapat mempertimbangkan 5
pola, yaitu :
1. Single Segment Concentration :
perusahaan dapat memilih satu segmen saha dengan pengetahuan yang baik dan
berkonsentrasi disatu segmen saja.
Contoh 1 : Obat sakit mata. Obat sakit
mata hanya bisa digunakan oleh orang-orang yang sedang mengalami gangguan pada
matanya.
Contoh 2 : Pasta gigi untuk gigi sensitif.
Hanya digunakan oleh segmen yang memiliki masalah sensitif (gigi ngilu karena
air yang terlalu dingin, dll) pada giginya.
2. Selective Specialization :
Perusahaan dapat menentukan beberapa segmen. Segmen yang dipilij bisa dibilang
tidak saling berhubungan karena ada segmen yang tidak produktif tetapi
sama-sama memberikan keuntungan.
Contoh : Pasta gigi Pepsodent. Pepsodent
diproduksi dengan berbagai kekhususan kegunaan. Ada yang untuk anak, perokok
dan suka minum kopi, untuk gigi lebih putoh, untuk gigi sensitif, dll. Dari
semua jenis Pepsodent, dibuat untuk anak-anak, remaja dan dewasa. Dari semua
segmen, segmen anak-anak tidak produktif dalam menggunakan. Tetapi perusahaan
juga akan tetap untung karena segmen yang lain tetap mengkonsumsi.
3. Product Specialization :
Perusahaan membuat produk yang khusus namun tetap ada resiko seperti kekurangan
bahan.
Contoh : Pom Bensin Pertamina. Di pom
bensin Pertamina biasanya terdapat toko yang menjual produk yang berhubungan dengan
kendaraan, seperti oli.
4. Market Specialization :
Perusahaan bekonsentrasi melayani kebutuhan dalam kelompok tertentu, Perusahaan
memperoleh reputasi tertentu dengan resiko akan rugi karena kelompok tersebut
akan mengurang pembeliannya.
Contoh : Market Luar Negeri. Di luar
Negeri ada beberapa pasar swalayan yang menjual produk khusus buatan Indonesia
yang dikhususkan untuk orang Indonesia yang rindu dengan hal yang berkaitan
Indonesia.
5. Full Market Coverage :
Perusahaan berusaha melayani semua segmen dengan produk yang dibutuhkan.
Contoh : Unilever. Menjual berbagai macam
produk dengan berbagai kegunaan dan mengenai semua segmen.
3. Positioning
Menurut Kotler, Sebuah tindakan dalam
mendesain penawarab perusahaan dan image sehingga menciptakan tempat dan nilai
tersendiri dalam pikiran konsumen.
Strategi positioning ini dilakukan dengan
tujuan menciptakan persepsi suatu produk di benak dan pikiran konsumen. Hal ini
mencakup jangka waktu yang lama.
Strategi ini biasanya dimunculkan oleh
sebuah perusahaan melalui iklan. Baik itu media cetak maupun elektronik (TV).
Berikut ini merupakan contoh dari iklan melalui media elektronik (TV) dengan
sebuah produknya yaitu TEH BOTOL SOSRO :
Hampir setiap tahun TEH BOTOL SOSRO membuat iklan. Walau dalam versi yang berbeda tetapi produk ini tetap memberi satu makna atau pesan yang tersurat yaitu Aslinya Teh. Dengan pesan itu, menguatkan presepsi produk tersebut kepada konsumen, Bilamana suatu iklan produk dibuat dengan cara berkala, maka besar kemungkinan positioning produk tersebut akan sangat melekat dibenak ataupun pikiran konsumen.
4. Differentiation
Hal ini, suatu strategi yang dilakukan perusahaan
dalam membuat sesuatu kekhasan atau keunikan dalam produk sehingga dapat
bersaing dengan pesaing yang sudah lebih dulu memiliki kekhasan.
Contohnya bisa dibuat dengan packaging
yang unik.
Differensiasi bisa dilakukan dengan
hal-hal berikut :
1. Differensiasi
Produk
Membedakan produk berdasarkan
keistimewaan, kinerja, kesesuaian, daya tahan, kemudahan untuk dipakai, dan
dalam desain produknya.
Produk bisa didesain dengan packaging yang
unik. Ini bisa membedakan produk tersebut dengan yang lainnya. Tanpa merubah
kualitas dari produk tersebut. Misalnya, dengan tipografi atau ilustrasi yang
unik.
2. Differensiasi
Pelayanan
Membedakan pelayanan berdasakan kemudahan
pemesanan, pengiriman, pemasangan, konsultasi konsumen, pemeliharaan dan perbaikan
suatu produk.
Dalam hal ini, perusahaan harus lebih
meningkatkan tingkat pelayanan. Cepat sampai sesuai waktu tetapi tidak
menghilangkan kualitas produk.
3. Differensiasi
Personil (karyawan)
Membedakan personil (karyawan) berdasarkan
kemampuan, kesopanan, kredibilitas dan kejujuran.
Setiap perusahaan pasti memiliki karyawan,
baik usaha kecil ataupun besar. Dari karyawan tersebut diharapkan dapat
memberikan citra baik perusahaan kepada konsumen dengan menjaga hubungan jual
beli yang baik. Dengan begitu konsumen akan merasa nyaman dengan kinerja dari
karyawan tersebut dan akan kembali lagi untuk membeli produk dari perusahaan
tersebut.
Sumber referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar